Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sekolah untuk melestarikan bahasa dan budaya lokal, sekaligus mendorong murid agar lebih dekat dengan dunia literasi melalui pendekatan yang relevan dengan lingkungan mereka.
Berbagai cabang lomba yang ditampilkan, seperti mendongeng, membaca puisi berbahasa daerah, serta pidato berbahasa ibu, menjadi momen penting untuk menunjukkan potensi dan kreativitas siswa dalam menggunakan bahasa daerah sebagai media ekspresi.
Tema “Sibatu Buku Se’re Harapan Baru” yang berarti “Menggenggam Buku, Merangkai Harapan Baru” diambil sebagai simbol bahwa buku dan budaya lokal dapat berjalan berdampingan dalam menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter, dan mencintai akar budayanya.
Kepala SDN Lambongan No. 7 dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangkitkan kembali semangat membaca anak-anak melalui pendekatan budaya yang mereka kenal dan cintai sejak dini.
“Dengan bahasa ibu, kita mendidik hati. Dengan membaca, kita membuka jendela dunia. Ketika keduanya digabungkan, lahirlah generasi yang kuat akar dan luas wawasan,” ujarnya.
Acara berlangsung meriah dengan dukungan penuh dari para guru, orang tua, dan seluruh warga sekolah. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin tahunan sebagai bentuk nyata komitmen sekolah dalam mendukung Gerakan Literasi Nasional dan pelestarian budaya daerah.